Sinopsis Pendekar Pemanah Rajawali Versi Terbaru

Berawal dari harapan saat ditayangkannya adaptasi terbaru dari karya besar Jin Yong yang melegenda ini, namun dikecewakan oleh TV yang menayangkannya, Indosiar. Model penayangannya membabat habis sebagian besar inti cerita secara acak, melompat, demi mengejar rating semata.

Maka untuk teman-teman yang belum bisa nonton di DVD atau belum pernah baca bukunya, sinopsis di bawah ini mudah-mudahan bisa mengobati kekecewaan.

Episode 8

Yo Tiat Sim akhirnya bertemu langsung dengan pangeran Wanyen Hunglieh yang merebut istrinya saat perang.  Wanyen Kang alias Yo Kang sangat terpukul menerima kenyataan bahwa ia adalah anak Yo Tiat Sim dan bukan putra pangeran Wanyen. Sementara Kwee Ceng yang dalam episode lalu tidak sengaja minum darah ular, tenaga dalamnya menjadi bertambah hebat. Akankah ia lolos dari kejaran Bwee Tiauw Hong si wanita cakar tengkorak yang masih memburunya untuk membalas dendam?

Episode 9

Sekali lagi Oey Yong menggunakan akal cerdiknya untuk meloloskan Kwee Ceng dari ancaman Bwee Tiauw Hong si wanita cakar tengkorak. Ternyata Bwee Tiauw Hong adalah murid dari ayah Oey Yong, si Sesat Timur. Yo Kang akhirnya meninggalkan istana dan mencoba hidup sebagai orang biasa bersama ayah ibu kandungnya, namun rasa saling  bersalah yang mendalam dari kedua orang tuanya itu menjadikan pertemuan kembali tidak semudah yang mereka bayangkan.

Episode 10

Yo Kang menganggap Kwee Ceng terlalu sederhana dan bodoh untuk mengerti kesulitan menjadi rakyat biasa setelah 18 tahun hidup di istana. Oey Yong yang kesal dengan kelakuan kasar Yo Kang terhadap Kwee Ceng, membuat perhitungan dengan menghajarnya diam-diam. Sementara itu penasihat istana Auwyang Hok/Ouyang Ke yang ditugaskan pangeran Wanyen Hunglieh mulai menggunakan taktiknya untuk membujuk Yo Kang dan ibunya kembali ke istana.

Episode 11

Kwee Ceng mengorbankan diri untuk menyelamatkan Yo Kang saat seorang pendekar pincang menyerang adik angkatnya itu. Pendekar pincang mengenal Yo Kang sebagai pangeran negeri penjajah,  darinya Yo Kang mengetahui bahwa ayah kandungnya Yo Tiat Sim adalah keturunan pahlawan yang dihormati karena gigih mengusir penjajah. Momen ayah-anak akhirnya tercipta saat Yo Tiat Sim mengajarkan jurus tombak keluarga Yo yang legendaris. Apakah Yo Kang akhirnya dapat benar-benar bangga akan asal-usulnya?

Episode 12

Kedamaian dalam keluarga Yo Kang tidak berlangsung lama. Auwyang Hok dan Wanyen Hunglieh membawa pasukan istana menyerbu tempat tinggal mereka. Oey Yong menyuruh orang tua Yo Kang kabur dan ia mengulur waktu dengan menghadang Auwyang Hok. Duel  antara Yo Kang dengan Wanyen Hunglieh yang membesarkannya selama 18 tahun tak dapat dihindari,  namun Yo Kang tidak dapat menyelamatkan ayah ibu kandungnya..

Episode 13

Setelah kematian orang tua Yo Kang, Kwee Ceng dikejar-kejar oleh jagoan istana, Nio Cue Ong, yang kesal karena darah ular sakti peliharaannya bertahun-tahun diminum Kwee Ceng. Untung muncul 2 burung rajawali putih yang pernah diselamatkan Kwee Ceng di Mongolia, membantunya lolos bahkan bisa melukai Pangeran Wanyen Hung Lieh. Yo Kang terluka parah usai duel dengan pasukan istana dan Auwyang Hok, para pendeta aliran Coan Cin mengobati lukanya.

Saat pendeta menguji kungfu Nona Bok, ternyata gadis ini pernah mendapat sedikit petunjuk dari Pengemis Utara Ang Cit Kong. Di sini pertama kalinya Kwee Ceng mendengar cerita tentang 5 Pendekar Besar: Pengemis Utara, Racun Barat, Dewa Pusat, Kaisar Selatan dan Sesat Timur.

Guru Kwee Ceng tidak menyukai lagak Oey Yong, terlebih ia adalah putri si Sesat Timur Oey Yok Su yang dikenal tidak peduli aturan. Oey Yong dan Kwee Ceng  kembali berjumpa dengan 2 rajawali putih yang kali ini membawa surat dari Gochin. Bagaimana Kwee Ceng memberitahu Oey Yong bahwa ia pernah berjanji pada Jengis Khan untuk menikahi gadis Mongolia itu?

Episode 14

Ujian berat menimpa Yo Kang yang mencoba menjadi rakyat biasa. Ia dan Bok Liam Ciu harus berjuang keras hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Di istana, pangeran Wanyen Hunglieh menderita depresi  karena kematian ibunda Yo Kang dan berbaliknya sikap Yo Kang. Taktik apalagi yang digunakan penasihat/ketua pendekar Auwyang Hok untuk mengembalikan wibawa pangeran negeri Chin itu?

Aroma masakan Oey Yong tidak hanya membuat Kwee Ceng semangat makan, tetapi juga mengundang air liur seorang pengemis tua di hutan, yang tak lain adalah Pengemis Utara Berjari Sembilan, Ang Cit Kong! Oey Yong yang cerdik langsung menyusun rencana agar salah satu dari 5 Pendekar Besar itu mau mengajari Kwee Ceng ilmu silat.

Episode 15

Salah satu episode menarik yang sayang untuk dilewatkan!

Kwee Ceng mulai belajar tahap awal ilmu silat 18 Pukulan Menaklukkan Naga dari Pengemis Utara Ang Cit Kong. Walaupun  kelambanan Kwee Ceng membuat sang guru frustasi, namun ia juga terkesan oleh kejujuran budinya, serta -tentu saja- masakan enak dari Oey Yong!!

Mampukah Kwee Ceng mengalahkan Nio Cu Ong saat mereka bertemu di pasar?

Auwyang Hok kembali menjalankan taktik liciknya mengembalikan Yo Kang ke istana. Bagaimana nasib Yo Kang dan Bok Liam Ciu selanjutnya?

Episode 16

Dengan kecerdikan dan masakan enaknya, Oey Yong tidak hanya berhasil membujuk Pengemis Utara mengajarkan ilmunya pada Kwee Ceng tapi juga kepada dirinya. Auwyang Hok mengetahui dari Nio Cu Ong bahwa Kwee Ceng dan Oey Yong kini bersama pendekar sakti. Ia bersiasat membuat Yo Kang dikejar sebagai buronan, dan berhasil menyembunyikan berita tentang Yo Kang agar Kwee Ceng tidak bisa menolong saudara angkatnya itu.

Episode 17

Pengemis Utara Ang Cit Kong mengajari Kwee Ceng dan Oey Yong cara mengatasi ular beracun peliharaan Auwyang Hok. Kwee Ceng akhirnya berterus terang pada Oey Yong tentang janjinya pada Jengis Khan untuk menikahi tuan putri Gochin. Bagaimana reaksi Oey Yong? Bagaimana pula reaksi Gochin dan ibu Kwee Ceng di Mongolia saat menerima surat pengakuan Kwee Ceng bahwa ia telah jatuh cinta pada gadis lain?

Tak tahan menderita  sebagai rakyat biasa, Yo Kang akhirnya menggunakan lencana kerajaan Chin untuk menyelamatkan diri. Ia tidak  menyadari penderitaan yang dialaminya sengaja dikondisikan oleh Auwyang Hok agar ia sukarela kembali ke istana pangeran Chin, Wanyen Hunglieh.

Episode 18

Pengemis Utara Ang Cit Kong terus menurunkan ilmu 18 Jurus Pukulan Menaklukkan Naga pada Kwee Ceng, namun ia menghilang sebelum mengajarkan 3 jurus terakhir. Oey Yong dan Kwee Ceng akhirnya mengetahui Yo Kang dalam kesulitan.

Sementara itu Pasukan Mongol datang ke Cina daratan untuk bertemu pasukan Chin, kakak Wanyen Hunglieh ditugaskan kaisar untuk berunding. Hal ini membuat Wanyen Hunglieh  kembali memprioritaskan urusan negara dan melupakan sejenak urusan pribadinya. Setelah mengetahui ia dijebak Auwyang Hok. Yo Kang meninggalkan Bok Liam Ciu, kembali ke istana dan berpura-pura mengalah pada Wanyen Hunglieh untuk membalas dendam. Berhasilkah usahanya, ataukah justru malah ia kembali tergiur dengan mewahnya hidup sebagai pangeran?

Episode 19 (Tidak Disiarkan)

Rombongan Mongol tiba di daratan Song dan dalam kesulitan menghadapi tentara Chin, namun kekhawatiran Kwee Ceng ditanggapi lain oleh Oey Yong yang makin cemburu terhadap putri Mongol Gochin.

Yo Kang mendapatkan simpati raja Chin dengan mengajukan solusi menghadapi Mongol, ia bahkan dipercaya untuk memimpin misi memburu kitab perang Bubok/Wumu, membuat Auwyang Hok merasa tersingkir.

Kepada Tolui (kakak Gochin/saudara angkat Kwee Ceng dari Mongolia,) Yo Kang mengaku ia mata-mata Song untuk melawan Chin. Tetapi kepada Wanyen Hunglieh ia mengaku sebaliknya. Kwee Ceng terpaksa melawan Yo Kang dengan menggunakan jurus barunya Pukulan Menaklukkan Naga. Kwee Ceng percaya saudara angkatnya itu tidak sungguh-sungguh kembali pada bangsa Chin, namun tidak dengan Oey Yong. Di akhir cerita Oey Yong dan Kwee Ceng bertemu dengan seorang pendekar misterius.

Episode 20 (Tidak Disiarkan)

Kagum akan pengetahuan Oey Yong di bidang sastra, Pendekar Luk mengundang Kwee ceng dan Oey Yong menginap di paviliunnya. Pada saat yang sama anak buahnya juga menawan Yo Kang sang pangeran negeri Chin.

Bok Liam Ciu mencari guru Yo Kang, Bwee Tiauw Hong untuk menolong kekasihnya itu. Tetapi Auwyang Hok menginginkan hal lain yaitu kitab silat Kiu Im Cin Keng  (9 Yin) yang diperebutkan para pendekar terkenal dan diketahui ada di tangan Bwee. Bwee Tiauw Hong terdesak oleh ular beracun Auwyang Hok, namun seorang pendekar bertopeng dengan tenaga dalam yang sangat tinggi membuat ular-ular Auwyang Hok keok hanya dengan tiupan serulingnya.

Ketujuh guru Kwee Ceng  datang ke paviliun Pendekar Luk untuk menangkap Yo Kang yang dianggap pengkhianat. Seorang pendekar yang mengaku “Tapak Besi Mengambang di Air”,  Kiu Cian Jin,  mempertontonkan kelihaiannya,  mengaku ia memihak bangsa Chin dan ingin menyelamatkan Yo Kang. Saksikan jurus pukulan menaklukkan naga Kwee Ceng serta cerdiknya Oey Yong dan guru kedua Kwee Ceng dalam membongkar rahasia pendekar palsu ini.

Selanjutnya Bwee Tiauw Hong tiba di paviliun Pendekar Luk, yang ternyata adalah musuh dan saudara seperguruannya. Siapakah pendekar bertopeng yang ilmu serulingnya yang sangat tinggi itu…  saksikan kemunculannya di episode selanjutnya!!

Episode 21

Kali ini Oey Yong tidak bisa membujuk Bwee Tiauw Hong, hingga duel hidup-mati antara Bwee Tiauw Hong dan Kwee Ceng tak terhindarkan…

Kedatangan  pendekar bertopeng yang sangat sakti turut menambah ketegangan… ia adalah ayah Oey Yong yaitu si Sesat Timur Oey Yok Su, salah satu dari 5 Pendekar Besar yang paling ditakuti di dunia persilatan. Pertemuan pertama Kwee Ceng dengan ayah kekasihnya itu justru harus dilewati dengan pertarungan sengit, apalagi

kebaikan Kwee Ceng dalam melindungi saudara angkatnya Yo Kang justru membuat Oey Yok Su murka dan ingin membunuh Kwee Ceng!! Bagaimana nasib Kwee Ceng dan Oey Yong selanjutnya? Apa pesan penting guru ke-6 Kwee Ceng sebelum mereka berpisah? Jangan lewatkan pada episode ini diceritakan asal-usul Auwyang Hok yang ternyata sangat menyedihkan…

Episode 22 (Tidak Disiarkan)

Yo Kang masih terombang ambing antara menjadi mata-mata untuk negara Song, atau menjadi putra Wanyen Hunglieh? Kini di pihak manapun ia bergabung, tidak ada orang yang mempercayainya, kecuali  Kwee Ceng yang lugu. Bersama Kwee Ceng, ia membuat perhitungan dengan Toan Tian Tek, perwira Song yang berkhianat pada Wanyen Hunglieh dan menyebabkan perpisahan orangtua mereka. Namun Yo Kang masih iri pada Kwee Ceng yang ilmu silatnya kini lebih tinggi, apalagi Kwee Ceng tidak mau mengajarkannya, karena ia terlanjur berjanji pada gurunya, Pengemis Utara Ang Cit Kong.

Bok Liam Ciu bergabung dengan rombongan pengemis yang dipimpin  Ang Cit Kong. Pada pertemuan pertama Ang Cit Kong dengan Yo Kang, ia sudah dapat menebak watak  Yo Kang yang sesungguhnya. Akankan Yo Kang membantu Kwee Ceng membalas dendam pada Wanyen Hunglieh?

Episode 23 (Tidak Disiarkan)

Duel seru antara Kwee Ceng dan Auwyang Hok. Saat keduanya sama-sama terdesak, mendadak potongan tulang ayam mendarat di mulut Auwyang Hok.. ulah siapa lagi kalau bukan Pengemis Utara Ang Cit Kong!  Akankan ia mengajarkan Kwee Ceng 3 jurus terakhir dari 18 Pukulan Menaklukkan Naga?

Pangeran Wangyen Hunglieh memecat Auwyang Hok dari jabatan  penasihat istana. Yo Kang melihat ini sebagai kesempatan baik untuk kembali pada  ayah angkatnya. Bok Liam Ciu sangat kecewa akan keputusan kekasihnya itu.

Auwyang Hok kembali ke markasnya di Gunung Unta Putih, saat  Pamannya si Racun Barat Auwyang Hong sedang  sibuk berlatih menyempurnakan ilmu katak (Hamo Kang)  Saksikan kiprah tokoh paling kejam diantara 5 Pendekar Besar ini, di episode mendatang!

Episode 24

Racun Barat Auwyang Hong tidak hanya menyempurnakan ilmu kataknya, tapi juga berhasil menciptakan racun baru yang lebih kuat dan mematikan. Auwyang Hok meminta pamannya itu untuk melamar Oey Yong, sekaligus mendapatkan kitab 9 Yin.

Kwee Ceng dan Oey Yong akhirnya pergi ke pulau Persik untuk menemui ayah Oey Yong, si Sesat Timur Oey Yok Su. Namun Oey Yok Su belum mau menemui Kwee Ceng.

Kwee Ceng malah disuruh melayani tawanan Pulau Persik, seorang tua yang berlagak kekanak-kanakan. Ia adalah adik seperguruan dari Dewa Pusat Ong Tiong Yang, satu-satunya dari 5 pendekar besar yang telah wafat, ya, siapa lagi kalau bukan Bocah Tua Nakal Cioe Pek Tong! Bagaimana ia bisa ditawan di Pulau Persik, serta asal-muasal perebutan kitab 9 Yin, semua diulas di episode ini!

Episode 25 (Tidak Disiarkan)

Kwee Ceng mendengar penuturan Bocah Tua Nakal mengenai kitab 9 Yin serta bagaimana ibu Oey Yong yang pintar bisa meninggal karena kitab tersebut. Sungguh beruntung Kwee Ceng, karena saat Cioe Pek Tong bosan dan mengajaknya bermain, Kwee Ceng malah diajari ilmu pukulan tangan kanan melawan tangan kiri yang dilatih Cioe Pek Tong selama 15 tahun. Ilmu ini jadi memudahkan Kwee Ceng dalam memvariasikan serangan 18 Pukulan Menaklukkan Naga serta menggabungkan ilmu-ilmu sebelumnya yang pernah ia pelajari.

Sementara di atas kapal dalam perjalanan menuju Pulau Persik, Auwyang Hok diajari pamannya ilmu katak Hamo Kang. Mereka tiba di Pulau Persik dengan membawa untaian hadiah untuk melamar Oey Yong. Ayah Oey Yong yang memang kurang suka pada Kwee Ceng menganggap ini sebagai jawaban agar putrinya mendapatkan orang lain selain Kwee Ceng.

Episode 26 (Tidak Disiarkan)

Walaupun bodoh, ternyata Kwee Ceng tidak punya kesulitan menggambar bujursangkar dan lingkaran dengan dua tangan bersamaan, yang merupakan dasar ilmu tersebut.  Kwee Ceng selama ini tidak tahu bahwa di kulit pembungkus belati yang direbut kembali dari Bwee Tiauw Hong ternyata terdapat salinan kitab 9 Yin. Cioe Pek Tong lah yang menemukannya dan ia mengajarkan Kwee Ceng ilmu itu tanpa Kwee Ceng sendiri menyadarinya…

Saat Auwyang Hong beradu tenaga dalam lewat musik dengan Oey Yok Su,  Ang Cit Kong datang mempertontonkan kehebatannya dan bermaksud meminang Oey Yong untuk muridnya Kwee Ceng! Duel antara Pengemis Utara vs Racun Barat tak terhindarkan… namun Oey Yok Su punya cara sendiri agar 2 calon besan tersebut mengikuti aturannya dalam memilih suami untuk Oey Yong….

Episode 27 (Tidak Disiarkan—- kebangetan!!!!)

Kompetisi untuk menjadi suami Oey Yong di mulai. Karena Auwyang Hok sedang terluka, Oey Yok Su menetapkan aturan unik: Pada ronde pertama Auwyang Hong akan melawan Kwee Ceng, sedang Ang Cit Kong akan melawan Auwyang Hok.  Mereka semua harus bertanding di atas pohon, yang jatuh ke tanah paling awal artinya kalah. Tak cuma itu,  Ang Cit Kong dan Auwyang Hok tidak boleh sampai melukai juniornya, bila melukai, justru mereka-lah yang kalah.

Pada ronde kedua, calon menantu harus mengiringi permainan seruling Oey Yok Su. Bila yang diuji tenaga dalam, Kwee Ceng jelas bisa unggul. Namun yang dinilai adalah kemampuan bermusik. Ronde selanjutnya tentang sastra dan kemampuan menghafal. Mengingat bodohnya Kwee Ceng dalam musik dan sastra, Ang Cit Kong sudah mengaku kalah dan ingin mengundurkan diri, namun Kwee Ceng membuat kejutan….

Episode 28

Oey Yok Su sudah setuju Kwee Ceng jadi menantunya, tapi bocah Tua Nakal asal ceplos bilang bahwa Kwee Ceng memang merebut kitab 9 Yin dari Bwee Tiau Hong, makanya hafal. Maksudnya ingin  Kwee Ceng tidak jadi menikah, karena menurutnya perempuan cuma halangan untuk belajar silat. Tapi gara2 ucapan sembrono nya itu Oey Yok Su marah besar pada Kwee Ceng, mengusir semuanya, kini mereka terombang ambing di laut setelah kapal buatan Oey Yok Su yang mereka tumpangi  bocor… Kwee Ceng, Ang Cit Kong, Ciu Pek Tong  terpaksa menumpang di kapal Racun Barat.  Cioe Pek Tong kalah taruhan ikan hiu dengan Racun Barat sehingga harus terjun ke laut. Sementara itu Kwee Ceng dipaksa Racun Barat menuliskan kitab 9 Yin. Atas anjuran Ang Cit Kong ia menuliskannya secara acak. Ang Cit Kong yang sedang menyusup ke gudang makanan mencuri dengar rencana Auwyang untuk membakar kapal berserta isinya. Oey Yong nekat menyusul kakak Ceng-nya dengan sebuah perahu kecil.

Episode 29 (gak ditayangin)

Mengetahui rencana Racun Barat membakar kapal, Ang Cit Kong dan Kwee Ceng kabur duluan dengan merebut sekoci yg dipersiapkan Auwyang Hok.  Tetapi belum jauh, Oey Yong muncul dengan perahu kecil dan dijebak Auwyang Hok ke kapal mereka. Kwee Ceng dan Ang Cit Kong mendayung balik untuk menyelamatkan Oey Yong. Berlangsunglah pertempuran sengit antara Kwee Ceng/Oey Yong/Ang Cit Kong vs Auwyang Hok dan Racun Barat, diatas kapal besar yang terbakar sambil mereka  berebut naik ke perahu kecil.  Ang Cit Kong kena ular beracun dari tongkat Racun Barat, pertarungan tak seimbang. Kwee Ceng yg sudah di kapal kecil balik lagi melawan Racun Barat di atas kapal besar. Kapal besar meledak,  Kwee Ceng dan Racun Barat hilang di lautan. Oey Yong, Ang Cit Kong dan Auwyang Hok terdampar di pulau. Auwyang Hok galau karena kehilangan ayah yang belum pernah mengakuinya anak,  Oey Yong pun gusar karena Kwee Ceng hilang. Auwyang Hok merasa senasib dan mengajak curhat, tapi sama sekali tak diladeni Oey Yong. Ang Cit Kong dapat mengeluarkan racun, namun organ tubuhnya sudah terkena dan kungfunya pun musnah.

Episode 30 (Tidak Disiarkan)

Oey Yong sedih karena kungfu gurunya musnah, dan kungfunya sendiri tak cukup tinggi untuk menghalau Auwyang Hok yang terus merayunya. Mengira usianya sudah tak lama, Ang Cit Kong mengajarkan Oey Yong ilmu Tongkat Penggebuk Anjing dan mengangkatnya sebagai Ketua Partai Pengemis Kaypang.  Auwyang Hok makin bernafsu dan hampir memperkosa Oey Yong, Ang Cit Kong terpaksa pura-pura sembuh untuk menggertaknya. Tapi Auwyang Hok cepat menyadari kebohongan itu. Oey Yong menjebak Auwyang Hok dengan sebuah batu raksasa, hingga batu itu menimpa kaki Auwyang Hok dan kelihatan seperti kecelakaan. Saat itu Racun Barat dan Kwee Ceng muncul. Racun Barat ingin membunuh Ang Cit Kong, tetapi urung karena Oey Yong berjanji mencari akal untuk menggeser batu raksasa yang menggencet kaki Auwyang Hok.

Utusan Mongol bermaksud bekerjasama dengan Song untuk melawan Chin. Tetapi Wanyen Hunglieh duluan menyogok pejabat Song yang korup. Tolui (kakak Gochin) meminta bantuan Yo Kang, ia masih mengira Yo Kang hanya mata-mata. Tetapi malah dijebak Yo Kang dan hampir terbunuh. Untunglah Gochin ternyata belum mati dan muncul menyelamatkan Tolui  serta melukai Yo Kang dengan panah. Yo Kang frustasi karena ilmu silatnya tak berguna walau hanya menghadapi Tolui. Ia berambisi mencari guru yang hebat, maka mendengar kapal Racun Barat tenggelam ia memimpin rombongan mencarinya, berharap Racun Barat akan mengajarinya kungfu dan membantunya dalam misi memburu kitab Bu Bok

Episode 31 (Tidak Disiarkan)

Menatap Auwyang Hok yang menahan sakit tertimpa batu, Racun Barat menangis dan memanggilnya ‘anakku’. Momen ayah anak yang mengharukan. Rajawali putih mencapai pulau dan menjatuhkan surat berbahasa Mongol, saat Kwee Ceng di gua bersama Ang Cit Kong.  Oey Yong tak memberitahu Kwee Ceng karena masih takut kehilangan apabila Kwee Ceng tahu Gochin ternyata masih hidup.  Ia tak mengetahui isi surat itu memperingatkan Kwee Ceng tentang kebusukan Yo Kang.

Oey Yong akhirnya bisa menyingkirkan batu besar dari Auwyang Hok dengan memanfaatkan ilmu pasang surut air laut. Dasar tak tau terima kasih, Racun Barat mengusir mereka dari gua dan memakai gua untuk merawat anaknya. Oey Yong, Kwee Ceng, Ang Cit Kong kabur dengan rakit. Auwyang Hok menikmati perlakuan baik seorang ayah yang tak pernah ia dapatkan, sampai makanan gosong yang dimasak Racun Barat pun terasa enak untuknya. Ia tak ingin kembali ke daratan Cina. Tetapi kapal ekspedisi Yo Kang akhirnya menemukan mereka. Yo Kang mulai cari muka pada Racun Barat, apalagi melihat Auwyang Hok kini cacat kakinya. Perlahan persaingan Auwyang Hok dan Yo Kang tercipta kembali. Sampai di darat, Kwee Ceng dan Oey Yong bertemu dengan seorang gadis dengan keterbelakangan mental, Shagu, yang ternyata bersama Ciu Pek Tong.

Episode 32 (Tidak disiarkan)

Rumah Shagu – yang berada di dusun Niu –  sama dengan rumah orang tua Kwee Ceng dan Yo Kang, ternyata menyimpan lorong rahasia yang berisi harta rampasan perjabat korup; termasuk koleksi lukisan dan benda seni. Waktu bermain silat dengan Ciu Pek Tong, Shagu menggunakan sedikit jurus Pulau Persik. Ternyata Shagu ini adalah anak dari Qu Lingfeng,  murid Oey Yok Su. Harta yang disimpan di kamar rahasia dipersembahkan Qu  untuk Oey Yok Su menjelang ajalnya. Oey Yong curhat pada nona Bok perihal rasa bersalah atas tindakannya membakar surat dari Gochin, namun ia belum memberitahu Kwee Ceng. Ang Cit Kong berkata hanya satu orang yang bisa menyembuhkan sakitnya, tapi tak mau memberitahu. Ia hanya ingin makan masakan istana yang enak sebelum ajal menjemput. Kwee Ceng dan Oey Yong mencuri dengar aksi cari muka Yo Kang pada Racun Barat. Tapi Kwee Ceng masih menduga Yo Kang punya maksud baik.

Episode 33 (Tidak disiarkan)

Kwee Ceng dan Oey Yong menyelinap ke istana Song untuk memenuhi permintaan Ang Cit Kong makan masakan istana. Ciu Pek Tong diajak untuk menjaga Ang Cit Kong, mereka sembunyi di dapur kerajaan. Di taman, Kwee Ceng dan Oey melihat rombongan Wanyen Hunglieh di muka air terjun depan kolam yang diduga tempat disimpannya kitab Bu Bok. Oey Yong dan Kwee Ceng tak mau kitab jatuh ke tangan mereka, mereka menyelam diam-diam lewat kolam.  Dari balik air terjun Kwee Ceng menumbangkan satu persatu jagoan Wanyen Hung Lieh. Oey Yong pergi mengalihkan perhatian.  Racun Barat duel dengan Kwee Ceng, memperebutkan peti yg diduga berisi kitab Bu Bok. Racun Barat tidak menyerang dengan kekuatan penuh karena ia tahu hanya dari Kwee Ceng ia bisa memperoleh kitab 9 Yin. Saat beradu tenaga dalam, Yo Kang datang menusuk Kwee Ceng dari belakang. Wangyen Hunglieh mengambil  peti itu.

Oey Yong membawa Kwee Ceng yang terluka parah ke rumah Shagu, gundah dan ingin membalas dendam ke Yo Kang. Tapi Kwee Ceng berkata Yo Kang terpaksa dan tidak menusuk di titik vital, dan lukanya lebih karena  Racun Barat. Mereka menyembuhkan diri di lorong rahasia rumah Shagu, dengan ilmu pengobatan yang diketahui Kwee Ceng dari kitab 9 Yin. Pengobatan memerlukan meditasi 7 hari dan tak boleh terputus, bila terputus akan membahayakan nyawa keduanya. Namun lewat  lubang kecil mereka bisa melihat apa yang terjadi.

Rombongan Wanyen datang ke tempat itu dan membuka peti yang ternyata kosong. Nona Bok yang baru datang sangat kaget melihat rombongan tersebut, ia menyamar dan hampir ketahuan kalau Auwyang Hok tidak menyelamatkannya.

Episode 34 (Tidak disiarkan)

Auwyang Hok berkata, Racun Barat tak peduli dengan Wangyen dan ingin mendapatkan buku Bu Bok  untuk dirinya sendiri. Peng Lian Hu (salah satu jagoan istana Chin) mencurigai Yo Kang mata-mata, karena setiap tindakan mereka selalu berhasilkan dikacaukan Kwee Ceng dan Oey Yong. Wangyen Hunglieh akhirnya menangkap Bok Liam Ciu sebagai tawanan dan tak akan membebaskannya bila Yo Kang tak berhasil membawa kitab Bu Bok. Begitu juga dengan Auwyang Hok, dijadikan tawanan agar Racun Barat mau menyerahkan kitab Bu Bok. Karena terburu-buru membopong Kwee Ceng yang terluka, Oey Yong meninggalkan Tongkat Penggebuk Anjing di luar, sehingga dipungut Yo Kang.

Sementara di ibukota Chin, ribuan pasukan Mongol mengepung Chin. Bok Liam Ciu dan Auwyang Hok terpaksa ikut dengan Wanyen dan 13 pasukan elite menuju Chin. Sesungguhnya mereka bisa mengalahkan Wanyen, tetapi ada keinginan di hati mereka untuk menguji kecintaan orang yang mereka sayangi. Bok Liam Ciu ingin Yo Kang membebaskannya, Auwyang Hok ingin melihat sejauh mana paman/ayahnya menyayanginya dan mau menukar kitab dengan dirinya.

Di dapur istana, Ciu Pek Tong dan Ang Cit Kong bingung mengapa Kwee Ceng dan Oey Yong tidak muncul. Ciu Pek Tong yang bosan akhirnya bermain-main, memakai topeng mengerjai semua jagoan istana. Jagoan istana gusar karena kerajaan Chin akan jatuh, begitu juga Yo Kang, karena tanpa kekuasaan apa artinya ia balik pada Chin. Di restoran, seorang pendekar mengenali tongkat Yo Kang. Pendekar ini ternyata Kiu Cian Jin, saudara kembar dari pendekar palsu yang pernah muncul di rumah pendekar Luk (Lihat episode  20). Ia adalah Pendekar Tapak Besi yang sesungguhnya, dan kemampuannya jauh melebihi saudara kembarnya. Kiu Cian Jin mengajak Yo Kang bekerjasama, menurutnya buku Bu Bok ada di gunung Tapak Besi, dan Yo Kang punya Tongkat Penggebuk Anjing yang bisa dipakai memimpin ribuan pengemis dan tetua yang berpengaruh agar mau bekerjasama dengan Chin. Bila ini berhasil dan  kerajaan Chin berdiri lagi dan Kiu Cian Jin ingin minta jabatan dari Yo Kang

Kiu Can Jin memulai dengan menyebar gosip bahwa 6 pendekar aneh guru Kwee Ceng dan Ciu Pek Tong tewas dibunuh Oey Yok Su, maksudnya  membuat kekacauan antar pendekar Song. Hal ini membuat 7 Pendekar Coan Cin (keponakan-murid Ciu Pek Tong) ingin membunuh Bwee Tiauw Hong (murid Oey Yok Su) dan mereka bertempur hebat.

Episode 35 (Tidak disiarkan)

Racun Barat ingin menghabisi semua pendekar besar agar gelar pendekar paling hebat hanya untuknya. Saat Bwee Tiau Hong kewalahan menghadapi 7 pendekar Coan Cin, Oey  Yok Su datang membantu Bwee. Dalam adu tenaga dalam, diam-diam datang Racun Barat yang ingin membunuh Oey Yok Su dari belakang, namun Bwee Tiauw Hong melihatnya dan mengorbankan nyawa melindungi gurunya. Satu pendekar Coan Cin meninggal karenanya, namun mereka tak menyadari ini ulah Racun Barat.

Yo Kang mulai berlagak jadi pengemis dengan membawa-bawa Tongkat Penggebuk Anjing, dan ia berhasil membuat semua pengemis tunduk, bahkan melindunginya saat ia dikejar-kejar panah oleh Tolui dan Gochin. Tolui & Gochin ditangkap Kiu Cian Jin, diikat dipohon untuk makanan serigala.

Fitnah Kui Cian Jin juga membuat 6 guru Kwee Ceng melawan Oey Yok Su, yg kali ini menggunakan mayat Bwee Tiauw Hong untuk melawan.  Kwee Ceng terpaksa menghancurkan dinding lorong untuk mencegah kesalahpahaman lebih jauh. Melihat posisi meditasi Kwee Ceng dan Oey Yong, Oey Yok Su langsung mengerti mereka dalam pengobatan, ia segera mengobati Kwee Ceng dan mengakhiri semua kesalahpahaman. Ia akhirnya menyetujui perjodohan mereka, dan 6 guru Kwee Ceng diundang ke Pulau Persik.  Namun halangan perjodohan ini ternyata belum berakhir….

Episode 36 

Kwee Ceng menemukan Gochin dkk yang diikat di pohon. Walau sudah mengaku ia hanya mencintai Oey Yong, Tolui membujuk Kwee Ceng bahwa lelaki sejati tak pernah mengingkari janji, hingga perjodohan Kwee Ceng-Oey Yongmenjadi batal lagi. Oey Yok Su marah dan hampir membunuh Gochin. Oey Yok Su membawa Shagu pulang ke Pulau Bunga Persik untuk dirawat, ia menyesal telah mematahkan kaki ayah Shagu yang merupakan murid kesayangannya. Kwee Ceng & Oey Yong melanjutkan misi untuk merebut kembali Tongkat Penggebuk Anjing dan menghadiri pertemuan Pengemis.  Oey Yong  tahu cinta Kwee Ceng hanya untuknya dan ingin menghabiskan waktu bersama Kwee Ceng sebelum kekasihnya itu kembali ke Mongol untuk menikah dengan Gochin.

Istana Chin sudah dikepung pasukan Mongol.  Pasukan Wanyen Hunglieh beserta tawanan Auwyang Hok & Bok Liam Ciu  sebagai tawanan, harus menghadapi medan yang berat untuk  dapat selamat. Di sini mereka saling menolong  hingga untuk sementara batas antara bangsa, suku, kawan dan lawan menjadi kabur. Disini terlihat walaupun dari pihak musuh, Wanyen Hunglieh ternyata sangat  pemberani, pantang menyerah, setia berjuang untuk negaranya Chin, dan sangat mumpuni dalam memompa semangat timnya. Hanya dengan 13 pasukan elite mereka harus menghadapi ribuan tentara Mongol dalam pertarungan dramatis dan  mengharukan, hingga akhirnya bangsa Chin tidak jadi jatuh ke tangan Mongol, dan Wanyen Hunglieh kembali mendapat kepercayaan kaisar Chin.

Episode 37

Bok Liam Ciu dan Auwyang Hok sama-sama menjadi tawanan di istana Chin. Auwyang Hok makin suka pada nona Bok.

Lukisan yang di bawa Oey Yong dari rumah Saghu/Qu Lingfeng luntur karena hujan, sajak di lukisan itu menunjukkan lokasi kitab Bu Bok/Wu Mu adalah  di gunung Tapak Besi. Oey Yong dan Kwee Ceng bertemu Tetua Lu, pengemis faksi baju kotor,  yg mengenali mereka sebagai murid Ang Cit Kong. Yo Kang kaget melihat Kwee Ceng masih hidup, diam-diam menyuruh anggota faksi baju bersih, Tetua Peng untuk mengerjai Kwee Ceng dan Oey Yong. Mereka dihipnotis dan terbangun dalam keadaan terikat dan mulut disumpal, di pertemuan besar Partai Pengemis/Kaypang

Yo Kang mengumumkan bahwa Ang Cit Kong telah mati dibunuh Oey Yok Su dan 7 pendekar Coan Cin, dan mewariskan jabatan ketua serta Tongkat Penggebuk Anjing kepadanya. Kwee Ceng dan Oey Yong dituduh sebagai orang yg ikut andil membunuh Ang Cit Kong. Saat diberi kesempatan berbicara Kwee Ceng malah bengong memperhatikan rasi bintang. Kiu Cian Jin datang berkata anggota Kaypang sering ribut dengan anggota Tapak Besi.Yo Kang menyuruh 2 Tetua Kaypang meminta maaf, namun mereka tak sudi dan memilih bunuh diri, karena mereka hanya membela kaum lemah dari anggota Tapak Besi yang sering merampok dan menghina wanita. Kiu Cian Jin dan Yo Kang menjalankan aksi mereka untuk membujuk Kaypang mundur ke selatan dan berkooperasi dengan Chin.

Episode 38 

Tetua Lu yg setia pada Ang Cit Kong tetap tak mau begitu saja menerima Yo Kang sebagai ketua, apalagi Yo Kang menyuruh Partai Pengemis menyingkir dari wilayah utara. Pendekar Tapak Besi Kiu Cian Jin tak sabar dan menyerang Tetua Lu.

Setelah bengong menatap rasi bintang dan menghubungkannya dengan formasi 7 pendekar Cuan Cin serta ilmu di kitab 9 Yin, Kwee Ceng jadi belajar ilmu menciutkan tubuh/tulang sehingga bisa lepas ikatan.. dan menyelamatkan Tetua Lu. Tapi ratusan pengemis lain mengepung Kwee Ceng dan Oey Yong sampai terdesak ke jurang. Walau ilmu Kwee Ceng bisa mengalahkan mereka tetapi situasi sulit karena Oey Yong memegang amanah Ang Cit Kong untuk tidak melukai anggota partainya.

Terdesak, Oey Yong didorong Kwee Ceng ke tengah panggung. Oey Yong langsung merebut Tongkat Penggebuk Anjing serta membongkar semua kebohongan Yo Kang. Ia mempermalukan dan menghajar habis Yo Kang yang  bahkan tak tahu bahwa Ang Cit Kong suka makan!  Namun ia masih diminta untuk adu kungfu dengan para Tetua untuk menunjukkan ia benar-benar mewarisi ilmu Tongkat Penggebuk Anjing. Akhirnya semua anggota sepakat menerimanya sebagai ketua, termasuk Tetua Peng yg kali ini gagal menghipnotisnya . Sayangnya semua lengah hingga Yo Kang dan Kiu Cian Jin kabur. Kwee Ceng mengejar dan mempertanyakan kenapa adik angkatnya bisa sejahat itu, tetapi Yo Kang malah memutus hubungan saudara setelah Kwee Ceng menolak untuk menusuknya.

Sementara itu di istana, Auwyang Hok menyatakan cintanya pada Bok Liam Ciu. Selanjutnya Kwee Ceng dan  Oey yong tiba di gunung Tapak Besi untuk mencari kitab perang Bu Bok.

Episode 39

Lokasi kitab Bu Bok di Gunung Tapak Besi adalah kuburan para tetua dan merupakan tempat terlarang bagi anggota partai Tapak Besi,  maka Yo Kang dan Kiu Cian Jin memanfaatkan saudara kembar –Kiu Cian Cek, untuk duluan naik. Sementara itu Kwee Ceng dan Oey Yong sampai lebih dulu dan menemukan kitab Bu Bok. Dengan hanya membaca sekali, ingatan fotografis Oey Yong langsung dapat mengingat isi kitab. Saat hendak turun gunung, kitab berhasil direbut Kiu Cian Jin dan Yo Kang, Oey Yong bahkan terluka parah oleh  pukulan tapak besi saat ingin melindungi Kwee Ceng.  Kalau tak karena rompi landaknya, mungkin ia telah mati.

Kiu Cian Cek tewas jatuh ke jurang, anggota Tapak Besi mengejar Kwee Ceng yang menggendong Oey Yong. Mereka tersesat ke hutan, yang ternyata hutan buatan dengan formasi yang dikenal Oey Yong. Mereka menyelamatkan diri di sebuah rumah yang dihuni wanita cantik berambut putih yang sedang menyelesaikan soal matematika. Wanita yang sedikit galak itu bernama Eng Kouw, ia mau membantu menyuruh seseorang untuk menyembuhkan  Oey Yong, karena Oey Yong dapat menjawab soal-soal matematika yang ia kerjakan.  Ia melantunkan puisi yang pernah didengar Kwee Ceng sebelumnya, dan kaget melihat Oey Yong mempunyai pil embun bunga dari Pulau  Persik.  Menurutnya Oey Yong akan mati dalam 3 hari kalau tak diobati, dan pil embun bunga hanya membuat lukanya tambah parah.  Ternyata semua pelajaran matematika,  formasi pohon dan batu yang mengelilingi rumah Eng Kouw adalah bentuk usahanya dalam memecahkan formasi jebakan di Pulau Persik.  Ia memberi Kwee Ceng dan Oey Yong beberapa benda yang harus diberikan kepada orang yang dapat menyembuhkan Oey Yong.

Episode 40

Yo Kang diremehkan dan dipecundangi jagoan istana bekas anak buahnya. Mereka tak menganggapnya lagi karena negara Chin sedang terancam runtuh. Kiu Cian Jin membela Yo Kang, tapi malah dimaki Yo Kang setelah menolak untuk mengajari jurus Tapak Besi. Saat datang Racun Barat, Yo Kang cari muka dan mengadu domba Kiu Cian Jin dengan Racun Barat. Ia masih terus berusaha untuk mendapatkan ilmu dari Racun Barat.

Berdasarkan petunjuk yang diberikan Eng Kouw, orang yang bisa menyembuhkan Oey Yong adalah Kaisar Selatan. Kwee Ceng harus menggendong Oey Yong melewati banyak jurang dan sungai serta beradu kungfu dengan 4 pendekar pengawal kaisar yaitu Petani, Nelayan, Pelajar dan Penebang Kayu. Kaisar Selatan ternyata telah meninggalkan tahta dan dunia persilatan, kini ia seorang biksu yang sangat bijaksana, bernama It Teng. Ia mengorbankan seluruh tenaga untuk menyembuhkan Oey Yong, walau resikonya ia sendiri harus kehilangan kungfu selama 5 tahun. Saat tubuhnya lemah, Oey Yong memberinya pil dari Pulau Persik yang ternyata telah ditukar racun oleh Eng Kouw. 4 pengawal kaisar marah besar dan mengira Kwee Ceng dan Oey Yong berkomplot dengan Eng Kouw untuk membunuh Kaisar Selatan.

Episode 41

Ternyata  Eng Kouw adalah mantan selir kaisar yang  memperalat Oey Yong untuk membalas dendam pada Kaisar Selatan.

Dahulu Ong Tiong Yang  pernah berkunjung ke Tayli menjumpai Kaisar untuk bertukar ilmu silat . Ia datang bersama adik seperguruannya Ciu Pek Tong, yang  bertemu  Eng Kouw dan bermain bersama. Dari main-main silat dan belajar ilmu totok, rasa suka antara Ciu Pek Tong dan Eng Kouw  tumbuh terlalu jauh hingga Eng Kouw hamil. Kaisar marah besar namun menolak membunuh Ciu Pek Tong. Ini malah membuat Ciu Pek Tong  merasa malu dan bersalah, tak mau berurusan dengan Eng Kouw. Saat anak Eng Kouw sakit parah terkena pukulan seorang misterius, Kaisar urung menolong karena rasa cemburu. Eng Kouw tak tahan melihat anaknya hidup menderita, akhirnya membunuh anaknya sendiri. Ia pergi dengan menyimpan dendam pada Kaisar.  Sementara Kaisar Selatan diliputi rasa bersalah, akhirnya meninggalkan tahta dan menjadi biksu.

Kaisar Selatan menyuruh Kwee Ceng dan Oey Yong pergi, dan ia akan membiarkan Eng Kouw membunuhnya agar tak ada lagi dendam. Namun Oey Yong punya taktik lain. Ia menyuruh Kwee Ceng menyamar jadi Kaisar dan menahan tusukan Eng Kouw. Eng Kouw malah menyesal,  saat bertemu biksu It teng/Kaisar Selatan yang sebenarnya ia tak mau menusuknya.

Dengan bimbingan Kaisar Selatan dan adik seperguruannya dari India,  Kwee Ceng akhirnya mengerti bagian terakhir berbahasa Sanskrit dalam kitab 9 Yin yang dihafalnya.  Ilmu ini ternyata juga bisa menyembuhkan luka parah Ang Cit Kong. Tenaga Kaisar Selatan yang semula baru pulih dalam 5 tahun karena mengobati Oey Yong, kini bisa lebih cepat kembali.

Episode 42

Episode ini merupakan puncak kebejadan Yo Kang sebagai manusia. Mengetahui Auwyang Hok suka pada  kekasihnya, ia malah memperalat Bok Liam Ciu untuk ikut menjebak dan membunuh Auwyang Hok. Semua dilakukan agar Racun Barat tak punya penerus ilmu dan mau mengangkatnya sebagai murid. Wanyen Hunglieh makin mengetahui karakter Yo Kang yang tak punya ketulusan kepada siapapun kecuali diri sendiri. Sikapnya kini dingin dan ia mengangkat Kiu Kian Jin sebagai penasihat baru. Salinan kitab 9 Yin  yang ditulis Kwee Ceng secara acak dan berada di tubuh Auwyang Hok, kini ada di tangan Yo Kang. Racun Barat setuju untuk mengangkatnya sebagai murid.

Episode 43

Yo Kang mulai diangkat murid oleh Racun Barat, tapi ia juga dimanfaatkan karena Racun Barat tahu Yo Kang pernah belajar sedikit ilmu kitab 9 Yin yang dibuat sesat oleh Bwee Tiauw Hong menjadi cakar tengkorak.

6 Guru Kwee Ceng datang ke Pulau Persik untuk meluruskan kesalahpahaman antara Pendekar Coan Cin dengan Sesat Timur. Mereka disambut Shagu, tetapi ayah Oey Yong malah tak tampak. Mereka diajak Shagu ke makam ibu Oey Yong. Di dalam makam, semua guru dibunuh secara kejam, hanya guru ke-1 si buta Kwa Tin Ok/Ke Zhen E yang masih hidup.

Nona Bok menyamar karena takut bertemu Racun Barat. Ketika mendengar penuturan Oey Yong dan Kwee Ceng mengenai kejahatan Yo Kang, ia terkejut dan pingsan.Tabib mengatakan ia sedang hamil. Kwee Ceng berjanji untuk membawa Yo Kang pulang menemui nona Bok dan calon anaknya.

Ciu Pek Tong bermain-main dengan jagoan istana sambil menjaga Pengemis Utara yang terluka di gua. Kwee Ceng dan Oey Yong memberitahu sang guru tentang cara penyembuhan dari kitab 9 Yin. Sementara Pengemis Utara menyembuhkan luka, Oey Yong dan Kwee Ceng pergi berlayar ke Pulau Persik. Sampai di Pulau Persik, betapa terkejutnya mereka melihat mayat-mayat guru Kwee Ceng bergelimpangan di sekitar makam ibu Oey Yong.

Episode 44

Kwee Ceng amat berduka menjumpai 5 gurunya tewas dalam keadaan mengenaskan. Ia menduga Oey Yok Su pembunuhnya karena menurutnya hanya Oey Yok Su yang tahu ilmu cakar tengkorak  setelah Bwee Tiauw Hong. Barang-barang milik Oey Yok Su juga bertebaran menguatkan bukti.

Oey Yong ragu, tapi saat ia melihat perhiasan ibunya di sekitar mayat Cu Cong – guru ke 2 Kwee Ceng- ia menduga ayahnya marah karena Cu Cong mencuri perhiasan ibunya. Kwee Ceng tak terima gurunya dihina Oey Yong, ia menguburkan guru-gurunya dan tak berkata sepatahpun pada Oey Yong, bahkan ketika Oey Yong menolongnya dari jebakan tanaman Pulau Persik. Oey Yong tersiksa dan menyuruh Kwee Ceng membunuhnya. Namun Kwee Ceng berkata setelah gurunya mati ia tak mau kehilangan satu lagi orang yang disayanginya.  Iapun berkata, ‘kita tak bisa bersama karena aku harus membunuh ayahmu’ . Oey Yong membuka jebakan tanaman, dengan hati terluka  membiarkan Kwee Ceng meninggalkannya sendirian di Pulau Persik.

Di kota, Kwee Ceng bisa menyelesaikan kesalah pahaman antara Pendekar Coan Cin dan Sesat Timur, karena ia  pernah menyaksikan dari kamar rahasia di rumah Shagu saat 1 dari 7 pendekar Coan Cin mati dibunuh Racun Barat dan bukan Sesat Timur (Lihat Sinopsis Episode 35).  Namun Kwee Ceng dan guru pertama, Kwa Tin Ok,  tetap ingin membunuh Sesat Timur untuk balas dendam.  Oey Yok Su mulanya bingung, namun melihat lagak pemarah Kwa Tin Ok,  ia gengsi untuk menyangkal bahwa ia bukan pembunuhnya, malah meladeni pertempuran.

Sementara 6 Pendekar Coan Cin + 1 Juniornya  (Catatan : ini yang menodai  Bibi Lung, istri Yo Ko- anak Yo Kang  di kisah selanjutnya)  bertempur melawan Racun Barat.

Oey Yong membujuk Pengemis Utara Ang Cit Kong untuk menghentikan semua pertempuran itu. Walau ilmu Ang Cit Kong belum pulih 100%, namun cukup untuk menggertak mereka semua untuk menunda pertempuran. (Catatan: gaya Ang Cit Kong yg kocak di sini merupakan hiburan setelah adegan sedih putusnya Kwee Ceng dan Oey Yong 😉 )

Auwyang Hong heran Ang Cit Kong sudah tampak pulih. Belum lagi masih ada Ciu Pek Tong yang ilmunya juga tinggi. Ia menyuruh Yo Kang memikirkan cara untuk menyingkirkan Ciu Pek Tong.

Suasana makin canggung karena Oey Yok Su mengaku membunuh 5 guru Kwee Ceng, namun Ang Cit Kong melarang pertempuran dan malah menyuruh Kwee Ceng dan Oey Yong memijitnya.

Kwee Ceng memberitahukan Yo Kang tentang bayi yang dikandung Nona Bok. Ia masih membujuk Yo Kang untuk kembali ke jalan yang benar dan berjanji akan terus menganggapnya saudara.  Tapi Yo Kang malah mengaku ia yang membunuh 5 guru Kwee Ceng. Kwee Ceng buru-buru mencari Oey Yong, namun situasi mendadak kacau karena Racun Barat melepaskan ular-ularnya. Racun Barat tahu Ciu Pek Tong paling takut dengan ular. Semua tercerai-berai. Kwa Tin Ok hampir dibunuh jagoan istana, tapi diselamatkan Oey Yong ke kuil Tombak Besi.  Guru Kwee Ceng yang satu ini masih marah dan gengsi ditolong oleh Oey Yong. Saat ia berfikir akan membunuh Oey Yong, datang rombongan Racun Barat ke kuil tersebut.

Episode 45

Oey Yong dan Kwa Tin Ok – Guru ke-1 Kwee Ceng yang buta- bersembunyi di balik patung besar. Saat Racun Barat dan Yo Kang ingin membunuh Shagu, Oey Yong keluar dari tempat persembunyiannya, setelah berpesan pada Kwa Tin Ok ‘jangan keluar, bila aku mati, beritahu ayahku’. Dengan cerdik ia memancing  Shagu berbicara dan menyambungkan semua bukti-bukti yang dilihatnya hingga terbongkarlah siapa pembunuh 5 Pendekar Aneh sebenarnya. Diantaranya: dimana Oey Yok Su saat kejadian; huruf yang ditulis guru ke 4 Kwee Ceng belum selesai dan bisa berarti Timur atau Barat, jadi belum tentu Sesat Timur; benda yang dicuri guru ke-2 dari Yo Kang  dan bukti-bukti menarik lainnya. Dari balik patung besar, Kwa Tin Ok mendengarkan semua dan menyesali dirinya yang salah sangka. Racun Barat tahu Kwa Tin Ok bersembunyi, guru Kwee Ceng itu hampir mati kalau tak dicegah Oey Yong yang mendadak mencerocos kalimat Sansekerta di kitab 9 Yin. Racun Barat kini tahu Oey Yong lebih hafal dan tau arti kitab 9 Yin,  maka ia tak lagi membutuhkan bantuan Yo Kang, dan hendak membunuh Yo Kang. Tapi Yo Kang hanya terluka, Oey Yong melindunginya karena rasa hormatnya pada Kakak Ceng.

(Catatan: di novel aslinya, di tempat ini pula Yo Kang menemui ajal karena ingin membunuh Oey Yong yg memancing Shagu bicara tentang pembunuh Auwyang Hok .  Baca “Kematian Yo Kang”)

Oey Yong dibawa pergi dan disandera Racun Barat. Kwa Tin Ok ingin bunuh diri karena menyesal, tapi Kwee Ceng memintanya bersama Shagu pergi ke pulau Persik untuk memberitahu Oey Yok Su, sementara Kwee Ceng mencari Oey Yong.

Yo Kang yang terluka kembali ke Bok Liam Ciu. Pendeta Khu Cie Ke masih geram kepadanya dan hendak membunuhnya, namun lagi-lagi Yo Kang diselamatkan Bok Liam Ciu, dan lagi-lagi Yo Kang kembali ke Wangyen Hunglieh.

Sementara itu Oey Yong dipaksa membimbing Racun Barat berlatih kitab 9 Yin dan terus mencoba cara agar ia bisa lolos.

Episode 46

Episode 46

Kwee Ceng dibantu pasukan Partai Pengemis terus mencari Oey Yong, mereka menyusul ke rumah pendekar Luk hanya untuk menemui rumah habis dilalap api.

Kwee Ceng kembali ke Mongol, Jengis Khan mengangkat Kwee Ceng jadi panglima perang, sementara Chin mempunyai Yo Kang sebagai panglima. Tugas pertama ialah menaklukkan suku Kwarzheim yang bersekutu dengan Chin. Kwee Ceng menderita kekalahan 2 kali dan stress karena ilmu silat tak berguna di medan perang, sementara Yo Kang menikmati kemenangan atas Kwee Ceng yang tak pernah didapat dalam duel satu lawan satu.

Ibu Kwee Ceng, Li Ping, tidak suka anaknya jatuh cinta pada gadis lain, karena artinya Kwee Ceng melupakan jasa Jengis Khan pada mereka. Kwee Ceng berjanji akan kembali untuk menikahi Gochin hanya jika ia menemukan Oey Yong dalam keadaan selamat.

Gochin mengajak Li Ping untuk ikut mencari Oey Yong. Oleh anggota Partai Pengemis, mereka dicurigai sebagai musuh. Kesalahpahaman ini menambah kesan jelek Li Ping tentang Oey Yong. Ia tak mengizinkan Oey Yong bertemu Kwee Ceng, namun mengizinkan Oey Yong membantu Kwee Ceng berperang secara diam-diam, melalui Tetua Luk. Perlahan Ibu Kwee Ceng mulai mengagumi kedewasaan dan kecerdasan Oey Yong. Saat akhirnya Kwee Ceng mendapat kemenangan pertama, Gochin menghilang.

Episode 47

Kwee Ceng makin yakin, di belakang Tetua Luk, Oey Yong-lah yang membantunya dalam strategi perang. Apalagi setelah Racun Barat datang ke perkemahan Mongolia mencari Oey Yong.

Rintangan berikutnya adalah menaklukkan kota yang dihalangi gunung terjal yang mustahil didaki pasukan, apalagi di musim dingin. Oey Yong justru menantang Kwee Ceng bertemu di puncak gunung bersalju tersebut untuk memberitahu cara membuat ribuan pasukan mampu mendaki puncak.

Akhirnya mereka bertemu kembali setelah setahun lebih berpisah. (Catatan: saking kangennya, Kwee Ceng meluk Oey Yong sampe lupa kalo dia pake baju perang, “Kakak Ceng, baju perangmu bikin sakit” :p ) Mereka juga berhasil menjebak Racun Barat di puncak gunung itu. Cara Racun Barat turun dari gunung mengilhami Oey Yong menaklukkan kota dengan pasukan terbang dari atas gunung.

Oey Yong memegang janjinya pada Li Ping/Ibu Kwee Ceng untuk bertemu Kwee Ceng sebatas memberi dukungan moral dan strategi perang, maka mereka pun berpisah setelah tugasnya usai. Di sinilah Li Ping melihat kebesaran hati Oey Yong yang bahkan memikirkan keselamatan prajurit Mongol, jauh dibanding putri Mongol sendiri yang hanya peduli agar dirinya bisa bersama Kwee Ceng. Walau tahu Kwee Ceng dan Oey Yong tak bisa bersama, sebelum berpisah Li Ping mengajarkan Oey Yong ilmu mejinakkan hewan yang selalu disebutnya hanya diturunkan pada menantunya kelak. Momen yang sangat mengharukan..

Kwee Ceng dan pasukan Mongol berhasil memporak porandakan Chin, lagi-lagi ia harus berhadapan dengan saudara angkatnya sendiri, Yo Kang…

Episode 48

Chin hampir hancur, Yo Kang menusuk Wanyen Hunglieh, namun Wanyen memilih menghabisi nyawa sendiri, pesan terakhirnya  “Kalian bersaudara yang satu tak punya hati, menumpang pada Chin, yang satu membantu Mongol. Aku mati berjuang untuk negaraku Chin”

Yo Kang menantang Kwee Ceng berduel dengan jurus tombak keluarga Yo dan kapak kembar keluarga Kwee. Setelah kalah, ia malah tersiksa karena Kwee Ceng tak juga mau membunuhnya.  Bahkan membiarkannya pingsan saat Tolui meminta Kwee Ceng memenggal kepala Yo Kang untuk Jengis Khan.

Usai perang, Kwee Ceng  mendapati Oey Yong telah pergi. Ia ingin menyusul, tetapi ibunya berkata “Oey Yong menepati janjinya untuk pergi setelah membantumu, mengapa engkau tak dapat menepati janji pada Gochin?”

Oey Yong bersama Tetua-tetua partai Pengemis bertemu Yo Kang yang pasrah meminta dibunuh. Namun Oey Yong tak mengacuhkannya. Yo Kang kembali kepada Nona Bok dan anaknya, namun hidupnya tak tenang dan selalu bermimpi buruk karena telah membunuh banyak nyawa.

Racun Barat kembali datang menyandera Oey Yong, ia makin terganggu jiwanya karena mempelajari kitab 9 Yin secara acak. Oey Yong tak punya pilihan lain selain mengikutinya, demi keselamatan Tetua-tetua Pengemis.

Di kota, Kwee Ceng menyaksikan sisi lain kekejaman perang yang menyengsarakan wanita dan anak-anak. Ia ingin berhenti berperang, namun masih ada tugas lain dari Jengis Khan. Tolui, Ogata dan Kwee Ceng harus menyapu bersih seluruh wilayah Chin sampai Selatan dan masing-masing diberi kantung bersegel, perintah berikutnya tertera di dalam kantung itu dan hanya dibuka setelah sampai Selatan.  Siapa yang membuka  sebelum waktunya, akan dihukum secara militer.

Kwee Ceng dan ibunya Li Ping kini tinggal di tenda yang mewah lengkap dengan pelayan, namun Li Ping merasa tidak enak,  ia membuka kantung yang diberi Jengis Khan. Isinya adalah  “Sesudah menyapu wilayah Chin, kita siap menyerbu Song. Kalau Kwee Ceng tidak menurut, penggal kepalanya atau siksa ibunya sampai mati”.  Malam itu juga Kwee Ceng dan ibunya berkemas siap untuk kabur. Namun Gochin menguping pembicaraan mereka, dan langsung memarahi ayahnya karena memaksa Kwee Ceng menyerbu bangsa sendiri. Jengis Khan murka karena Kwee Ceng membuka kantung di luar perintah, iapun menawan Li Ping.

Episode 49

Jengish Khan masih membujuk Kwee Ceng membantu Mongol. Ia mengingatkan korupnya pemerintahan Song;  ibu Kwee Ceng diselamatkan Mongol karena dibuat buron oleh pejabat korup Song yang bersekutu dengan Chin. Jendral Yue Fei, pejuang penulis kitab Bu Bok pun tewas oleh pemerintah Song sendiri.  Kwee Ceng berkata walau pemerintah negeri Song korup, ia tidak akan pernah menyerang kampung halamannya sendiri.

Jengish Khan mengira demi keselamatan ibunya, Kwee Ceng mau berubah pikiran.  Ia membiarkan Li Ping  membujuk Kwee Ceng, tapi Li Ping justru menusuk dirinya,  tidak mau membebani Kwee Ceng.  Kwee Ceng panik, menghajar tentara Mongol dengan Pukulan Penakluk Naga dan kabur menggendong ibunya. Jengish Khan kaget dan memerintahkan prajurit untuk menangkap Kwee Ceng tanpa menyakitinya.  Li Ping menghembuskan nafas terakhir di atas kuda yang mereka kendarai.  Tolui menyusul dan mendampingi Kwee Ceng mengubur jenazah ibunya. Ia menyampaikan rasa bersalah Gochin yang ceroboh dan mengakibatkan kematian Li Ping.

Kwee Ceng bertemu Tetua Luk , mereka mengira Oey Yong telah mati.  Kehilangan ibu dan kekasih, muak akan pertempuran dan tak sengaja melukai orang, membuat Kwee Ceng ingin memusnahkan ilmu silatnya. Pendeta Khu Ci Kee khawatir akan kegalauan Kwee Ceng, ia berdalih,  jika ingin memusnahkan ilmu silat, datang di Turnamen Perebutan Gelar No.1 di Hua San.

Di kaki Gunung Hua San, Kwee Ceng benar-benar tak ingin bertempur dan membiarkan mantan jagoan istana menyerang Khu Ci Kee, bahkan hampir membiarkan Niu Cu Ong membunuh dirinya. Tapi saat melihat Racun Barat,  ia mengikutinya untuk menemukan Oey Yong. Walau akhirnyabertemu, Oey Yong masih bersikap dingin pada Kwee Ceng.

Jago-jago silat mulai berdatangan di Hua San.  Kwee Ceng masih tak ingin bertarung, tapi demi Oey Yong,  ia melayani Pendekar Tapak Besi Kiu Kian Jin. Eng Kouw dan Ciu Pek Tong akhirnya bertemu kembali di  Hua San.  Eng Kouw menyadari yang melukai anaknya ialah tapak besi Kiu Cian Jin. Melihat Eng Kouw terdesak oleh Kiu Kian Jin, Ciu Pek Tong menolongnya dengan jurus dari kitab 9 Yin. Biksu Selatan juga berada di tempat itu, 4 pengawalnya ingin memberi pelajaran pada Kiu Cian Jin. Namun Pendekar Tapak Besi ini pandai menghindar dan bersilat lidah. Saat ia akan lolos, datanglah Pengemis Utara Ang Cit Kong.

Episode Terakhir –  50 (Tamat)

“Siapa yang tak pernah berbuat dosa dengan membunuh orang, boleh melawanku”.  Perkataan Kiu Cian Jin ini membuat semua orang ragu untuk menyerang Kiu Cian Jin.  Tapi tidak dengan Ang Cit Kong,  “Aku Pengemis Utara telah membunuh banyak orang, tapi yang kubunuh semua adalah penjahat, dan aku tidak akan berhenti membela yang benar dan menghukum yang salah”. Kaisar Selatan/Biksu It Teng menawarkan “pertobatan” bagi mereka yang berbuat banyak kesalahan. Kiu Cian Jin yang takut dibunuh Ang Cit Kong akhirnya mengikuti Biksu It Teng untuk bertobat. Saat Ang Cit Kong bertanya mengapa It Teng tak ikut perebutan gelar nomor 1 di Hua San, ia berkata orang yang bergelar no.1 itu sudah ada di sini, bahkan Ang Cit Kong tidak dapat mengalahkannya.

Racun Barat datang bertarung dengan Ang Cit Kong, masing-masing kungfunya mengalami kemajuan berkat kitab 9 Yin, walau yang satu menerapkannya dalam pengobatan dan yang satu belajar secara terbalik.

Sambil melihat pertarungan itu, Kwee Ceng menyadari bahwa ilmu silat adalah netral, bisa digunakan untuk kejahatan atau kebaikan. Walau ini adalah duel satu lawan satu antara gurunya dengan Racun Barat, namun bila gurunya kesulitan, ia akan membantu dan tak perduli dengan tata krama. Oey Yong senang kekasihnya itu berubah, tidak lagi kaku  soal tata krama dan menepati janji, tapi bisa menerapkan tergantung situasi.

Kwee Ceng dan Oey Yong membantu Ang Cit Kong dengan mengoceh untuk mengacaukan pikiran Racun Barat, dari mulai kisah cintanya, anaknya sampai akhirnya Racun Barat tidak tahu siapa dirinya.

Oey Yok Su datang untuk bertanding, namun tak mau mengambil keuntungan atas Ang Cit Kong yang sudah kelelahan menghadapi Racun Barat.  Oey Yong mengusulkan Oey Yok Su untuk bertanding dengan Kwee Ceng hingga 100 jurus, sesudah itu baru Ang Cit Kong dengan Kwee Ceng. Ternyata tak ada yang dapat mengalahkan Kwee Ceng dalam 100 jurus.  Usai bertanding, mereka berempat makan masakan Oey Yong dalam suasana kekeluargaan. Walau Racun Barat sempat menyerang, tetapi pikirannya kacau dan mudah dikerjai Dengan bermain lilin, Oey Yong  membuat Racun Barat sibuk menghajar bayangannya sendiri. Oey Yok Su akhirnya merestui Kwee Ceng sebagai menantu, dan mengajak semua ke Pulau Persik untuk melangsungkan pernikahan.

Oey Yong dan Kwee Ceng juga ingin mengundang Nona Bok dan Yo Kang, maka mereka mampir ke dusun Niu.  Di jalan mereka bertemu Tolui yang sedang mencari Kwee Ceng. Tolui mengabarkan Jengish Khan sakit parah dan ingin bertemu Kwee Ceng. Kwee Ceng dan Oey Yong akhirnya ikut ke padang pasir. Jengish Khan mencium kening Kwee Ceng seperti anaknya sendiri. Di saat menjelang ajalnya mereka memanah bersama seperti dulu. Jengish Khan bangga akan tanah jajahannya yang luas dan membutuhkan waktu 1 tahun perjalanan untuk mengitarinya. Namun Kwee Ceng berkata, semua itu dibangun dengan penderitaan banyak orang. Seorang pahlawan, ketika ia mati, tidak membawa tanah kekuasaannya melainkan hanya 2 meter tanah untuk kuburannya. Kata-kata Kwee Ceng ini membekas di pikiran Jengish Khan. Ucapannya sebelum menghembuskan nafas terakhir ialah “pahlawan”.

Sebelum kembali, Oey Yong dan Kwee Ceng menjenguk kuburan Li Ping. Oey Yong berkata “Bibi Li Ping, terimakasih sudah menjadi ibu yang sangat baik yang melahirkan orang seperti Kakak Ceng”.  Ia berbisik di nisan Li Ping “Bibi, berkati Kakak Ceng supaya tetap baik dan bodoh” . Ialah yang paling berat meninggalkan makam Li Ping, sebelum Tolui berjanji akan merawatnya.  Saat semua tidak mendengar, Oey Yong berkata ” Selamat jalan, Ibu Mertua”.

Di dusun Niu, mereka mendapati Bok Liam Ciu hanya seorang diri bersama anaknya, bersembahyang untuk Yo Kang. Nona Bok bercerita, Yo Kang telah meninggal dengan sekali pukulan oleh  Racun Barat, namun Yo Kang tampak menantikan kematiannya, karena hanya dengan itu jiwanya bisa tenang. Kwee Ceng memberi nama bayi mereka dengan nama “Yo Ko”, artinya memperbaiki kesalahan, dengan harapan Yo Ko bisa memperbaiki kesalahan yang dilakukan Yo Kang di waktu lalu. Nona Bok minta maaf karena masih berkabung dan tak bisa menghadiri pernikahan mereka.

Adegan akhir,  Kwee Ceng dan Oey Yong berkuda bersama menuju ke Pulau Persik, untuk menikah dan tinggal di sana.

35 responses to this post.

  1. Posted by monox on January 8, 2012 at 4:51 am

    Waw, bgus bgt sinopsis nya, q tungu lanjutanya

    Reply

  2. Posted by white candy on January 8, 2012 at 5:12 am

    cerita episode selanjutnya lagi donk…
    bagus nich 🙂
    dari pada nonton di Indosiar di potong-potong mulu

    Reply

  3. Posted by sheptian on January 8, 2012 at 12:21 pm

    Mau nanya Kalau Beli Kaset “Pendekar Pemanah Rajawali Dimana Yahhh???

    Please…

    Reply

  4. Setau saya di Facebook sudah banyak yg menjual dan melayani pengiriman ke seluruh Indonesia. Coba cari di Facebook dengan nama “Gallery Film Eden” atau “Serial Silat Mandarin”. Untuk film ini, teks Indonesianya kurang bagus, tapi yang teks inggris lebih akurat dan gambarnya juga lebih bagus.

    Reply

  5. Posted by Noblesse on January 9, 2012 at 6:42 am

    indosiar cacad banget kl ga mw di tayangi jgn ditayangin aja ini malah di potong” episodenya ckck

    Reply

  6. Tiap magrib ane bela2in pulang kerumah biar bisa nonton.

    Kl lg dikos ane ngga ada tivi, ane bela2in ke kampus liat tv online.

    Cuma buat nonton kwee cheng.

    Bagiku acara ini banyak pesan didalamnya, ngga sekedar silat semata.

    Persahabata, cinta, pengorbanan, kejujuran, kesetiaan, dan keteguhan hati.

    *ane kira mata ane yg rabun + otak ane yg pikun. Brarti bener critanya dipotong.

    Tega amat ya indosiar.

    Tuker ama dong yi aja deh. Khan udah pernah tayang

    ditunggu sinopsis slanjutnya ya min,..
    Plissss bngt

    Reply

    • Bukan anda yang rabun tapi Indosiar yang buta akut, tidak bisa melihat ini cerita legendaris, promosi sekenanya, jam tayang nanggung pas magrib. direktur program gak menguasai programnya sendiri, bagian-bagian penting malah dimutilasi… 🙂

      Reply

  7. Posted by herliansyah on January 13, 2012 at 12:08 pm

    Wah…mantap,,sinopsis di atas antisipasi malam selasa esok kalau-kalau mati lampu atau di sunat ma indosiar episodenya..kaakakaka…

    Reply

  8. [epizode 41] bukannya kaizar zelatan mazi ragu. bimbang. galau. waktu melihat zapu tangan di tubuh anaknya eng kaw. jadi belum biza di paztikan kaizar zelatan mau ato tidak menolongnya. hanya karena zang ibu yang rada tidak zabaran ato nda tega melihat anaknya lanzuk pergi menikam anaknya zendiri…. jadi belum jelaz zapa zebenarnya berzalah ataz kematian zang anak…
    tapi kalo di pikir2 paling berzalah ya “zi tapak bezi” 🙂
    mohon di luruzkan

    Reply

  9. Posted by riko on January 16, 2012 at 2:14 pm

    makasi informasinya brow , pantes aku ngrasa ada yang janggal ama cerita filmnya ternyata di cut, aku tunggu sinopsisnya selanjutnya

    Reply

  10. Matur nuwun ngeh. Sekarang makin ndak penasaran bisa ngikutin ceritanya. Di tunggu edisi selanjutnya! Biar ndak penasaran? Sampe-sampe saking aksiknya nonton jujur ndak pernah shalat jamah, tapi sekarang ndak takut kalau ndak ketingalan ceritanya karena bisa baca dari blog ini. Makasih ya mau berbagi.

    Reply

    • Sama-sama.. mudah-mudahan kalo ntar dilanjutin ke Yo Ko, jam tayangnya dipindah jam 8 biar tetap bisa shalat berjamaah…Memang aneh sih tayangan bagus gini kok jam-nya nanggung…

      Reply

      • Posted by firel on January 20, 2012 at 12:26 pm

        ppr2008

        kamu tau dari mana cerita-cerianya ada yng di potong?

        oh iya kalo bisa update sampai episode 50 dong biar gk penasaran

        pliss.

  11. Posted by herliansyah on January 18, 2012 at 2:28 am

    mantappp………jempol…..

    Reply

  12. semoga jam nya di ganti biar gk terganggu liat nya juga gk terganggu sholat nya

    Reply

  13. Makin lama makin penasaran aja? Misterius sekali yang membunuh 6guru kwee ceng…! Di tunggu episode selanjutnya gan. Matur nuwun ngeh.

    Reply

  14. Posted by herliansyah on January 20, 2012 at 12:20 am

    mantap…mantap…..oya PPR tggal berapa episode lagi ya..???

    Reply

  15. Posted by fajarrr on January 20, 2012 at 5:38 pm

    adaptasi novel dan film udh serin terjadi gan
    kalo di ambil indosiar ya juga wjar gan, kn spesialisasiny film mandarin dn korea, kalo metro+tv one berita, trns tv box office, sctv ftv, global musik, n etc
    setuju bgt ma ppr, bnyak hikmah dn makna
    makasih gan

    Reply

  16. @firel.. tahu dari nonton filmnya. tapi film ini adaptasi dari novel terkenal tahun 1957… Walau udah lama tapi terus banyak yang buat adaptasinya di film, komik, bahkan video game… Karena ceritanya emang menarik banget, banyak detail yang bisa dibahas, dianalisa dan diambil hikmahnya.

    Reply

  17. memang di ind***ar sering disingkat, diputus, dipotong, dan entahlah apa namanya. sudah bela-belain nonton tiap hari, jadi gak jelas ceritanya.
    ada yang bisa bantu cara dapetin dvd nya?
    thank’s

    Reply

  18. Posted by Herliansyah on January 27, 2012 at 2:28 am

    Mantap ceritanya…oya,,trus gimana nasib blog ini kalau cerita PPR dah tamat…?????

    Reply

    • Kalau tidak ada halangan saya akan nerusin bikin sinopsis lanjutannya, yaitu Return of The Condor Heroes 2006 yg akan tayang di Indosiar juga.

      Reply

  19. Posted by firel on January 27, 2012 at 10:27 am

    yah abis

    kalo yoko kamu bisa bikin sinopsis’a gak

    kalo bisa di web ini juga ya ppr..!

    Reply

  20. Posted by Wijaya on April 18, 2013 at 12:27 pm

    Aku ingin nonton filmnya lagi

    Reply

  21. Posted by Gelex Takiya on September 8, 2013 at 11:34 am

    .di mana ya aq bisa beli DVD.a pendekar penanah rajawali & return of the condor heroes?
    Apakah d kendal ada?

    Reply

  22. Posted by fahmi on October 8, 2013 at 3:07 pm

    bakalaln di tayangin lgi vilm pemdkar pemanah raja wali ??

    Reply

  23. Posted by soda on November 14, 2013 at 2:48 pm

    mana lagi gan terusan crita ,nopel dari cerita silat mandarin .saya fans berat.a niih..
    waktu itu ada jam 11 ,mulai pendekr pemanah rajawali tapi ko cuma episode kurang lebih 20 doang..

    saya sebagai fans berat cerita silat kolosal mandarin saya kecewa nih ,please di tayangin lg dong..

    Reply

  24. the best

    Reply

  25. Posted by Agus Banjar on October 12, 2017 at 2:52 pm

    Memang nyebarkan Indosiar dan sekarang jadi tv dangdut nggak mutu

    Reply

Leave a reply to fahmi Cancel reply